Keistimewaan Tauhid, dan Dosa yang diampuni karenanya

Penulis: Uhar Gatumelanam (@mukmin_biasa)


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Segala puji bagi Allah, kita memuji, meminta pertolongan, dan memohon ampunan hanya kepadaNya. Kita berlindung kepadaNya dari kejahatan diri dan dari keburukan amal-amal kita. Siapa yang Dia beri petunjuk maka tidak ada yang bisa menyesatkannya, dan siapa yang Dia sesatkan maka tidak akan ada yang bisa memberinya Hidayah(Petunjuk).
Aku bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan RasullNya. Amma ba’du

Apa kabar sahabat muslim sekalian semoga Allah senantiasa merahmati setiap langkah hijrahmu, lama kita tak jumpa

Pada kesempatan kali ini kami akan lanjutkan bahasan “Keistimewaan Tauhid, dan Dosa-Dosa Yang Diampuni Karenanya” semoga Karya tulis saya ini bermanfaat bagi sahabat muslim untuk mengenal islam yang murni, aamiiin

Allah Ta’ala berfirman:


اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَمْ يَلْبِسُوْۤا اِيْمَانَهُمْ بِظُلْمٍ اُولٰٓئِكَ لَهُمُ الْاَمْنُ وَهُمْ مُّهْتَدُوْنَ


“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk.”
(QS. Al-An’am 6: Ayat 82)

Ubaidah bin ash-Shamit -radiyallahu’anhu- menuturkan, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, “barangsiapa bersyahadat bahwa tidak ada sesembahan yang Haq selain Allah saja, tiada sekutu bagiNya, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-nya, dan (bersyahadat) bahwa Isa adalah hamba Allah, Rasulnya dan kalimatNya yang disampaikannya kepada Maryam serta Ruh dari (ciptaan)Nya, dan (bersyahadat pula bahwa) Surga adalah benar adanya dan Neraka pun benar adanya, maka Allah pasti memasukannya kedalam surga sesuai dengan amal yang telah diperbuatnya” (HR.Bukhari Muslim)

al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan pula hadist Itban. “Sesungguhnya Allah mengharamkan kepada Neraka (dimasuki) orang yang mengucapkan ‘La Illaha Illallah’, karena mencari wajah Allah semata”.

Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri -Radiyallahu’anhu-, bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Musa berkata, ‘Ya Tuhanku, ajarkan lah kepadaku sesuatu untuk berdzikir dan berdoa kepadaMu’ Allah berfirman, ‘Katakan Hai Musa, La Illaha Illallah’. Musa berkata lagi, ‘Ya Tuhanku semua hambanya mengucapkan ini.’ Allah pun berfirman, ‘Hai Musa, andaikata ketujuh langit dan penghuninya , selain Aku, serta ketujuh lapis bumi diletakan pada daun timbangan, sedang ‘La Illaha Illallah’ diletakan pada daun timbangan yang lain, niscaya ‘La Illaha Illallah’ lebih berat timbangannya” (HR. Ibnu Hibban, Al-Hakim).

At-Tirmidzi meriwayatkan hadist, yang dinyatakan Hasan, dari Anas -radiyallahu’anhu-, Aku mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman,’Hai anak Adam, seandainya kamu datang kepadaKu dengan dosa sepenuh jagat, sedangkan kamu ketika mati berada dalam keadaan tidak berbuat syirik sedikitpun kepadaKu, niscaya akan Aku berikan kepadamu ampunan sepenuh jagad pula’.”


Kandungan Bab ini:
1. Luasnya karunia Allah.

2. Banyaknya pahala Tauhid di sisi Allah.

3. Selain itu, Tauhid menghapuskan dosa-dosa.

4. Tafsir ayat dalam surat al-An’am.

5. Perhatikan kelima masalah yang disebutkan dalam hadist Ubadah.

6. Apabila anda mempertemukan antara hadist Ubadah, hadist Itban dan hadist sesudahnya, akan jelas bagi anda pengertian kalimat La Illaha Illallah, dan akan jelas bagi anda kesalahan orang-orang yang tersesat karena hawa nafsunya.

7. Perlu diingat persyaratan yang dinyatakan di dalam hadist Itban, yaitu ikhlas semata-mata karena Allah dan tidak mempersekutukanNya.

8. Para Nabi perlu diingatkan pula keistimewaan La Illaha Illallah.

9. Bahwa berat timbangan La Illaha Illallah mengungguli berat timbangan seluruh makhluk, padahal banyak diantara orang yg mengucapkan kalimat tersebut tingkat timbanganNya.

10. Dinyatakan bahwa bumi itu tujuh lapis, seperti halnya langit.

11. Langit dan bumi ada penghuninya.

12. Menetapkan sifat-sifat Allah, berbeda dengan pendapat Asy’ari yah.

13. Apabila anda memahami hadist Anas -radiyallahu’anhu-, anda akan tahu bahwa sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dalam hadist Itban maksudnya ialah dengan tidak melakukan perbuatan syirik sedikitpun, bukan dengan mengucapkan kalimat tauhid dengan lisan saja.

14. Perhatikanlah perpaduan sebutan sebagai hamba Allah dan RasulNya dalam pribadi Nabi Isa dan Nabi Muhammad.

15. Mengetahui keistimewaan Nabi Isa sebagai kalimat Allah.

16. Mengetahui nabi Isa adalah ruh diantara ruh-ruh yg diciptakan Allah.

17. Mengetahui keistimewaan iman kepada kebenaran adanya surga dan neraka.

18. Mengetahui sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasalam, “sesuai dengan amal yg telah diperbuatnya”.

19. Mengetahui bahwa timbangan mempunyai dua daun.

20. Mengetahui kebenaran adanya Wajah bagi Allah subhanahu wataala.


Semoga bermanfaat, afwan bila ada ketikan yang salah
Barakallahu fiikum
Wassalamualaykum warahmatullahi wabarakatuh


Referensi
Kitab at-Tauhid al-Ladzi Huwa Haqqullah ‘ala al-‘Abid
Karya : Syaikh Muhammad at-Tamimi

Follow instagram : @mukmin_biasa

Join telegram chanell : mukmin_biasa

Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.

Up ↑